Perut
Langsing, Perut Langsing Setelah Melahirkan, Pengen Langsing Secara Alami,
Pengen Langsing Cepat, Pengen Langsing Dan Cantik, Rahasia Langsing, Rahasia
Tubuh Langsing, Resep Langsing Cepat, Supaya Langsing, Sehat Langsing,
Kenaikan
berat badan selama kehamilan merupakan hal yang diharapkan sekaligus ditakuti
oleh bumil. Apalagi pasca persalinan, banyak bumil yang mengharapkan agar berat
badannya segera mencapai berat sediakala. Seringkali pasca persalinan,
penurunan berat badan ternyata tidak mencapai berat badan sebelum hamil dan
masih menyisakan berat badan berlebih. Saat ini, saya akan memberikan informasi
dan tips berharga untuk bumil mengenai kenaikan berat badan selama hamil dan
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai berat badan sedia kala.
1.Persiapan Pra-Kehamilan
Bentuk tubuh ideal setelah
persalinan, harus dimulai sejak sebelum kehamilan.
Jangan
mengharapkan tubuh ideal setelah melahirkan bila sebelum hamil tubuh anda sudah
masuk dalam kategori obese (obesitas). Menurut dr Ivander Utama, Obstetrician-Gynecologist,
“Saya selalu mendorong pasien-pasien saya yang baru menikah untuk segera
mempersiapkan diri untuk kehamilan. Kehamilan dan persalinan yang baik berasal
dari tubuh yang sehat. Selama kehamilan, ada banyak perubahan pada tubuh bumil
yang terjadi. Misalnya, perubahan bentuk dan ukuran payudara, perubahan
kelengkungan tulang punggung, teregangnya dinding perut dengan semakin
membesarnya rahim, semakin elastisnya persendian dan sambungan tulang,
bengkaknya bagian-bagian tubuh seperti wajah, tangan dan kaki, serta
elastisitas pada otot panggul dan dinding panggul yang semakin elastis.
Perubahan-perubahan tersebut memiliki tujuan tersendiri yang akan diterangkan
bila bumil dan pasangan mengikuti Maternity Class.“
Perubahan-perubahan
tersebut dapat diantisipasi dengan mempersiapkan tubuh lebih dini. Latihan pada
otot perut dan punggung akan membantu dinding perut untuk lebih mampu menahan
pembesaran dari kandungan bumil. Selain itu, latihan otot punggung akan
membantu bumil untuk mampu menahan perubahan pusat berat badan sehingga
meminimalisir keluhan yang berhubungan dengan tulang punggung. Latihan Kegel juga harus rutin dilakukan untuk
memperkuat daerah selangkangan dan otot-otot disekitar organ intim yang sangat
berperan penting saat terjadi persalinan melalui jalan lahir. Latihan tersebut
akan memperkuat dasar panggul, otot jalan lahir dan otot disekitar organ
berkemih sehinga menurunkan resiko trauma yang berhubungan dengan persalinan
melalui vagina.
Dengan otot
perut yang terlatih, maka kendurnya perut pasca persalinan akan berkurang.
Diharapkan setelah ukuran rahim kembali normal, maka dinding perut akan kembali
kencang seperti sediakala. Disamping itu, otot-otot tubuh merupakan tempat
membakar kalori yang efisien, sehingga semakin besar otot, maka semakin banyak
kalori yang digunakan, maka semakin cepat berat badan kembali normal.
2. Kenaikkan Berat Badan dan Pola
Makan Selama Hamil
Kenaikkan
berat badan selama kehamilan adalah hal normal dan diakibatkan oleh beberapa
hal, yaitu : penumpukkan cairan, pertambahan volume darah, pembesaran ukuran
rahim, pertambahan cairan ketuban, pertambahan ukuran dan berat plasenta dan
bertambah besarnya bayi. Oleh karena itu, seringkali pertambahan berat badan
ibu tidak sebanding dengan pertambahan berat badan bayi. Misalnya, berat badan
ibu meningkat 1 kg, mungkin berat bayi hanya meningkat 200 gram saja.
Pertambahan berat badan selama kehamilan berbeda pada tiap bumil, semuanya
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Seorang wanita dengan berat tubuh ideal
sebelum hamil diperbolehkan mengalami kenaikkan berat badan hingga 17 kg. Namun
seseorang wanita dengan obesitas sebelum hamil, disarankan untuk mengalami
kenaikkan berat badan 7- 12 kg saja. Untuk mengetahui apakah anda termasuk
memiliki berat tubuh ideal atau tidak, maka yang menjadi patokan adalah Indeks
Masa Tubuh / Body Mass Index
(IMT/BMI) sebelum hamil. Untuk mengetahui cara menghitung BMI dan
klasifikasinya, serta kenaikkan berat badan yang dianjurkan selama hamil.
Memang saat
hamil, bumil tidak disarankan untuk membatasi asupan nutrisi dengan berdiet.
Namun yang selalu saya sarankan pada pasien adalah menaikkan berat badan secara
terkendali, dengan cara merubah pola makan dan gaya hidup. Mengkonsumsi diet
tinggi serat dan kaya protein, seperti sayur, buah dan kacang-kacangan
merupakan prioritas utama dalam diet setiap hari. Karbohidrat kompleks seperti
beras merah, oatmeal merupakan alternatif yang lebih baik daripada beras putih
dan processed food lainnya. Selama
hamil bumil hanya memerlukan tambahan asupan gizi sebanyak 200 - 300 kalori
saja atau setara dengan sepiring nasi. Oleh karena itu, tidak perlu makan
berlebihan, apalagi makanan manis. Makanan yang berkualitas seperti sayur dan
buah-buahan dalam porsi besar lebih baik daripada makan makanan manis dan
softdrink. Dengan mengendalikan kenaikkan berat badan pada saat hamil, maka
diharapkan pada saat persalinan telah selesai, maka kelebihan berat badan
tidaklah terlalu banyak dan akan memudahkan tubuh untuk kembali ke berat badan
sebelum hamil.
3. Batasi konsumsi garam selama
hamil dan pasca persalinan
Selain
kenaikan berat badan terkendali, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
konsumsi garam. Konsumsi garam (sodium) berlebih akan meningkatkan berat badan
secara cepat. Hal ini terjadi karena sodium bersifat hidrofilik, atau menarik
cairan. Secara normal, tubuh bumil memang memiliki kandungan cairan di jaringan
tubuh yang lebih tinggi daripada saat tidak hamil. Namun konsumsi sodium
berlebihan akan membuat tubuh bumil menjadi lebih banyak menahan cairan,
sehingga kenaikkan berat badan akan lebih cepat. Seringkali kita tidak sadar
bahwa, sodium bukan saja terdapat pada garam dapur, melainkan pada banyak
makanan dengan pengawet (contoh: Sodium bikarbonat, Natrium benzoat), juga pada
kecap (meskipun rasanya manis, namun kecap banyak mengandung sodium), penyedap
rasa (MSG / Monosodium glutamat) dan banyak makanan lainnya.
Kelebihan
cairan pada saat hamil akan tersebut akan dibuang dalam minggu-minggu pertama
pasca salin dalam bentuk air seni. Proses ini akan membuat tubuh anda
kehilangan lebih banyak berat badan, namun konsumsi garam berlebihan akan
membuat proses ini terhambat.
4.Hindari camilan tidak sehat
Selalu
membawa camilan sehat selama di kantor, seperti buah anggur, pisang rebus,
potongan apel,dll. Hindari godaan camilan yang tidak sehat seperti potato
chips, baso, biskuit, gorengan, dll, yang sering ditawarkan oleh rekan sekerja
anda. Pada coffee break, konsumsi
kopi rendah caffeine masih diperbolehkan. Konsumsi harian caffeine untuk bumil
tidak diperbolehkan melebihi 200mg caffeine, atau setara dengan satu cangkir
kopi. Namun untuk para bumil yang kebetulan sensitif terhadap caffeine,
mengganti caffeine dengan teh hangat lebih baik.
5. Aktifitas Selama Kehamilan
Aktifitas
yang biasa dilakukan selama tidak hamil dapat terus dilangsungkan selama hamil.
Selama aktifitas tidak beresiko menimbulkan trauma pada bayi yang dikandung,
baik trauma fisik, trauma toksik, maupun auditorik. Selama hamil bumil dituntut
untuk tetap aktif, baik saat kerja di kantor, maupun untuk bumil yang merupakan
ibu rumah tangga. Bila anda kerja di kantor, hindari aktifitas duduk terlalu
lama,usahakan untuk mengambil kesempatan untuk berjalan-jalan setiap 30 menit.
Tujuannya adalah mencegah kaki bengkak, melemaskan otot-otot dan mencegah
terbentuknya bekuan darah dan varises. Dengan tetap aktif selama hamil maka
tubuh anda akan memiliki kontrol metabolisme yang lebih baik, dan mengendalikan
kenaikkan berat badan.
6.Pasca Persalinan
ASI eksklusif atau breastfeeding, akan membuat tubuh anda lebih
cepat langsing. Hal ini terjadi karena dengan memberikan payudara anda untuk
menyusui, tubuh akan membakar 400 kalori lebih banyak daripada bila anda tidak
menyusui. Ingat, bahwa manfaat maksimal akan diperoleh bila anda memberikan
payudara anda untuk menyusui, bukan memompa ASI dan memberikannya kepada bayi
melalui botol. Menyusuilah sambil berdiri atau berjalan-jalan.
Banyak minum, karena selama menyusui maka tubuh
anda memerlukan lebih banyak cairan juga. Dengan semakin banyak produksi ASI
anda, maka anda semakin banyak dan lama meyusui sehingga semakin banyak pula
kalori yang digunakan.
Konsumsi sayur dan buah-buahan
sangat penting. Disamping
mengandung banyak air untuk produksi susu anda, serat di dalam sayur dan
buah-buahan juga akan membuat anda kenyang lebih lama dan BAB lebih
mudah.
Olahraga dan latihan pasca salin, memiliki aturan yang sama dengan
saat hamil. Minggu-minggu pertama pasca salin bukanlah waktunya untuk melakukan
olah raga berat. Olah raga ringan seperti menggendong bayi sambil
berjalan-jalan dan berjemur di pagi hari adalah kegiatan ringan yang sangat
membantu memulihkan tubuh anda dari proses persalinan.
Cukup istirahat, akan membuat tubuh anda memproduksi
lebih sedikit kortisol dan hormon stress lainnya yang sangat penting dalam
menyebabkan obesitas. Usahakan untuk tidur diwaktu bayi anda tidur, dan saat
malam hari untuk bergantian dengan pasangan untuk menjaga bayi.
Menggunakan popok daripada pampers, adalah hal mudah untuk menambah
aktifitas anda. Dengan menggunakan popok, maka anda memiliki aktifitas tambahan
untuk mengganti, mencuci, menjemur dan merapikan popok bayi. Kecuali anda
menggunakan jasa binatu atau pembantu rumah tangga, maka anda memiliki kesempatan
untuk menambahkan aktifitas pasca persalinan yang membantu anda membakar lebih
banyak kalori.
Beri tubuh anda waktu untuk menyesuaikan diri dengan
kondisi yang baru. Jangan berharap seperti artis yang segera langsing pasca
persalinan. Tubuh memerlukan waktu hingga 6 bulan untuk kembali ke bentuk
semula. Kadang tubuh masih akan menyisakan berat antara 1,5-2 Kg, hal tersebut
adalah normal. Waktu bagi rahim untuk kembali normal adalah 4 minggu, jadi
untuk minggu pertama pasca salin, jangan heran bila perut anda masih agak
membuncit.
Menjadi
langsing setelah melahirkan adalah kebutuhan setiap wanita. Ada banyak cara
untuk menjadi langsing, namun pastikan anda memilih cara yang baik dan sehat.
Hindari obat-obatan pelangsing, diet ketat dan olah raga berlebihan.
Semoga
bermanfaat....